n
Analisis: Produk ini masih menggunakan teknik cetak yang serba manual untuk pembuatan kemasannya. Ini terlihat dari gambar tikus dan celeng yang dibuat dengan cara digambar.
Analisis: Produk ini masih menggunakan teknik cetak yang serba manual untuk pembuatan kemasannya. Ini terlihat dari gambar tikus dan celeng yang dibuat dengan cara digambar.
Begitu juga dengan penggunaan warna yang masih kontras, yaitu perpaduan merah dengan hijau, dan masih kurang rapi.
Warna merah dan tulisan putih digunakan pada kemasan ini agar calon konsumen dapat langsung melihat produk apa ini sebenarnya.
Dilihat dari model dan bentuk kemasannya, dapat diperkirakan bahwa produk ini adalah produk industri rumah tangga, atau industri kecil
1 komentar:
Dilihat dari tahun pembuatan yaitu tahun 1958, dapat dianalisis bahwa saat itu orang Indonesia khususnya masayarakat kalangan bawah, apalagi yang tinggal di daerah hutan ( karena masih ada celeng = babi hutan ) belum semuanya terpelajar, maka itu aturan pemakaian ditulis secara besar dan gamblang, akhirnya ukurannya hampir menyamai dengan logo racun hama tersebut, padahal secara design grafis, hal tersebut cukup haram.
Warna Hijau berdesign gerigi dengan komposisi yang lebih besar dari komposisi warna merah, membuat warna merah yang mendukung logo menjadi kalah, hal tersebut dapat dimaklumi jika gambar logo cukup simpel, namun yang terlihat disana adalah sebuah gambar yang cukup rumit, sehingga bila dilihat kita akan mengingat warna hijau diapit dengan warna merah, jika ada pesaing dengan warna yang sedikit banyak mirip, namun dengan design yang lebih matang, maka dengan mudah produk ini akan kalah.
Posting Komentar